11 Things I Want To Remember from This Pregnancy

Time does fly. Tanpa terasa kehamilan ini sudah berjalan selama 38 minggu. Sebentar lagi insyaAllah ketemu dengan makhluk yang selama ini menendang dari dalam, menyodok dengan siku atau tangannya sampai membuat perut bergoyang. Banyak sekali yang sebenarnya ingin saya ceritakan tentang kehamilan ini. Selama beberapa minggu terakhir sebelum kelahiran semoga punya kesempatan untuk menulis lebih panjang.

Kehamilan ini menyisakan beberapa kenangan yang tidak ingin saya lupakan. Karena rasanya magis, kocak, manis sekaligus mendewasakan. Saat nanti perut ini tidak lagi besar dan tendangan dari dalam digantikan tangisan langsung di depan muka maka hal-hal inilah yang ingin saya ingat selamanya.

 

1. I was afraid and clueless at first

Kehamilan ini tidak direncanakan sama sekali. Bahkan beberapa teman di kantor mengolok-olok tingkat pendidikan seksual saya karena kegagalan merencanakan kehamilan, haha. Kali pertama tahu kalau benar positif hamil reaksi saya langsung, “Damn. Aduuuh bisa nggak ya nih jadi Ibu?” I went through this pregnancy without proper training. I was afraid, cluless and lacking of self confidence.

 

2. This baby is so kind

Dalam kehamilan ini tidak ada drama mual, muntah, pusing dan berbagai keluhan kebanyakan Ibu-Ibu hamil. Di awal kehamilan saya masih tetap melakukan perjalanan ke Jakarta sebulan 3-4 kali dengan first flight jam 5 pagi lalu kembali jam 11 atau 12 malam. Bayi ini baik hati sekali membiarkan Ibunya tetap beraktivitas tanpa keluhan berarti.

 

3. Saya pernah jatuh dari kursi, nge-flek dan harus bedrest

Bayinya santai tapi emaknya pecicilan. Kayaknya begini deh relasi dalam kehamilan ini. Suatu hari yang tenang di kantor, saya duduk dengan santai di kursi baru tanpa punya kesadaran memegang kursinya. Asal BRUK! aja gitu. Ehhh kursi beroda itu meleset yang berakibat saya meluncur bebas ke lantai dengan posisi pantat duluan. Beberapa menit kemudian ada flek yang keluar, saya langsung cari rumah sakit terdekat yang dokternya available. Hasilnya harus bedrest 1 minggu deh. Plus dapat larangan terbang dari bulan keempat.

 

4. I am crazy about TOOTHPASTE

Di awal kehamilan yang jadi momen ngidam kebanyakan Ibu hamil saya justru tidak merasakan ngidam yang berarti. Hanya lebih impulsif, lihat mukbang apa tiba-tiba ingin makan makanan yang sama.

Menjelang akhir trimester kedua akhirnya saya mulai ngidam. Tapi bukan makanan melainkan…… RASA ODOL. As weird as it sounds, saya beneran ngidam odol. Rasa odol itu ada di ujung lidah — harus ketemu pokoknya. Akhirnya saya berusaha mencari pasta gigi yang rasanya odol banget. Setiap belanja bulanan bisa beli lebih dari 5 jenis odol untuk mencoba. Akhirnya, ketemu deh rasa odol yang cucok di merk Darlie varian original.

Selain mengganti pasta gigi saya juga pengen makan sesuatu yang rasanya beneran odol. Awalnya saya jadi suka banget sama permen Happydent White dan Xylitol tapi kemudian memutuskan berhenti karena takut nggak bagus buat gigi. Pengganti kengidaman ini akhirnya jatuh ke gelatto rasa mint dan es krim Baskin Robin yang chocolate chip mint. So odol rasanya.

Belakangan rasa pengen ngunyah odol ini tersalurkan lewat Peppermint dan Thieves oil dari Young Living. Perpaduan dua oil ini sering saya hirup, diffuse dan dilute untuk mengurangi keinginan irasional makan pasta gigi.

 

5. Sebelumnya anti, selama hamil malah jadi suka daging kambing

Segala olahan berbau kambing dari dulu nggak pernah jadi favorit. Bahkan saya pernah punya pengalaman muntah-muntah hebat setelah makan sate kambing sebelum menempuh perjalanan jauh. Yang aneh, selama hamil ini keinginan makan daging kambing justru muncul dan menggelora. Tiba-tiba pengen tengkleng, klathak atau tongseng. Dan setiap makan selalu habis tanpa sisa!

 

6. Ngantuk terusss tidur terussss

Di awal kehamilan saya berubah jadi kentang di atas sofa. Sukanya cuma tidurrrrr aja. Bawaannya ngantuk deh. Jadwal ngantuk di trimester pertama itu ada di jam 10 pagi. Bayangin dong baru masuk kantor sebentar udah tidur aja pengennya.

Jadwal ngantuk di trimester kedua ada di jam 4 sore. Setiap menjelang jam 4 mata akan terasa beratttt sekali. Karena itu di trimester kedua setiap sore saya sering ngopi. Karena pekerjaan justru sedang menumpuk di jam-jam itu. Jadi sayang kalau harus tidur 😦

Di trimester tiga rasa ngantuk sudah mulai berkurang. Hanya saja setiap pulang diatas jam 10 malam badan saya rasanya kayak habis diajak begadang seharian. Jadi selama hamil ini saya jarang mau diajak keluar sampai malam karena berasa jompo.

 

7. 9 bulan hamil, 3 bulan ditemani suami

ALHAMDULILLAH YA ALLAH bisa ditemenin 3 bulan aja udah syukur.

 

8. Saya sempat ganti dokter karena pengen cari provider yang lebih talkative

Di awal kehamilan saya kontrol ke dokter yang reputasinya oke, pro normal, pro gentle birth. Tapi…..kok rasanya kurang sreg ya karena beliau irit ngomong? Mungkin karena beliau merasa kehamilan saya sehat jadi nggak perlu banyak dijelaskan. Mungkin juga karena saya yang kurang cerewet dan banyak nanya. Tapi gemes kan ya kalau udah nunggu dokter hampir sejam, waktu konsultasi 5 menit udah selesai?

Blessing in disguisenya jatuh dari kursi adalah akhirnya saya menemukan dokter baru yang lebih banyak omong. Mau menjelaskan lebih detil setiap periksa. Tapi juga nggak banyak larangan yang bikin parno.

 

9. Lebih suka jalan di tempat ramai dibanding jalan-jalan di alam

Mungkin ini bayi beneran mirip bapaknya ya. Anak kota banget. Dampaknya selama hamil ini motivasi untuk power walking justru muncul kalau jalan di mall, di tengah kota atau di tempat yang ramai dan berpenghuni.

 

10. Sampai sekarang masih belum ketemu namanya, masih belum siapin boxnya, masih belum sempat babymoon.

Buat nama, Mas Erry pasrah ke saya yang penting dia acc artinya. Nah sampai sekarang masih belum ketemu juga namanya karena belum ketemu yang sreg. Box bayi juga masih belum terbeli karena masih bimbang mau beli baby crib, ggumi box atau pack and play. Babymoon yang sudah ingin direncanakan pun belum terwujud sebab belum ada waktunya. Tapi semoga minggu depan kita bisa escape sebentar ya Nak, walau di dekat-dekat sini aja.

 

11. Bayi ini mengeluarkan sisi yang sebelumnya saya tidak tahu bisa saya miliki

Semenjak hamil ada sifat-sifat yang muncul secara mengagetkan. Perubahan pertama terasa dari keengganan mengeluh. Dia membuat saya jadi jauh lebih kuat dan tahan banting. Karena lebih sering sendirian mau tidak mau nggak bisa manja-manja dong. Jadi semua harus dihadapi tanpa drama (walau kadang nangis juga sih kalau udah kesel hehe).

Sisi lain yang muncul adalah peningkatan kesabaran. Contohnya dalam mengurus rumah, ART dan segala SOP-nya. Semenjak hamil jadi lebih sabar dan nggak mudah mutung kalau menghadapi kegagalan.

Kehamilan ini juga membuat jauuuuh lebih semangat untuk mengejar impian sekolah lagi ke jurusan yang benar-benar diinginkan. Supaya bisa memberi masa depan yang terbaik untuk dia, supaya bisa jauh lebih punya ilmu saat nanti dia sudah lebih kritis.

This baby is tiny but she brings the best out of me.

 

Sekarang sudah masuk 38 minggu. Jika kamu mau lahir saat ada Bapakmu, lahirlah sesuai keinginanmu. Jika kamu masih nyaman berenang-renang di dalam, jangan khawatir. Tidak perlu terburu-buru. Kamu memang kebetulan yang tidak direncanakan. Tapi seluruh perjalananmu selalu didoakan, didoakan dan didoakan.

 

 

 

2 thoughts on “11 Things I Want To Remember from This Pregnancy”

Leave a comment